Jumat, 31 Mei 2013
Usia 23???? Banyak Hikmah!!!!!
Usia 23????
Semakin menyenangkan ketika usia kehamilan sudah menginjak usia 9 bulan, tak sabar rasanya untuk segera bertemu dengan si buah hati. Hampir tiap saat aku ajak dia berbicara, mengelus-ngelusnya, dan dia selalu memberikan respon dengan menendang atau menyikutku dengan gerakannya yang lincah. Aku selalu putarkan dia musik klasik, murrotal dan lain sebagainya. Aku merasa dia sangat aktif dan sehat (rutin periksa ke dokter).
Idaman persalinanku adalah homebirth dan gentlebirth. Meskipun suami melarang keras aku melahirkan di rumah, tetapi aku bersikeras hingga suami mengalah. Hari yang ku nantikan tiba, setelah 2 hari 2 malam berjuang dengan gelombang cinta yang menghantam, akhirnya si buah hati lahir. Dia hanya menangis sebentar, dan kemudian segera dilahiran ke rumah sakit karena dia kemasukan lendir-lendir sehingga sulit bernafas.
Usia 23 bagiku sangat spesial sekali, dimana banyak berkah
yang ku dapat. Di usia 23 tahun aku berhasil lulus tepat waktu dengan predikat
cumlaude. Satu-satunya yang lulus duluan di kelas, dan 9 orang dalam satu
angkatan. Setelah sebelumnya saya apatis untuk bisa lulus, karena waktuku
terbagi untuk mengurus suami dan anak (anak dari pernikahan pertama suami
saya). Dan yang lebih spesial adalah alhamdulillah aku diberi kepercayaan oleh
Allah SWT mengandung anak pertama, setelah kurang lebih 3 tahun menunggu (aku
menikah muda, ketika usia 20 tahun). Aku
merasa itu adalah kado terindah di ulang tahunku yang ke 23. Lengkap sudah
kebahagiaanku, apalagi ketika itu aku dan suami juga alhamdulillah diberi
rezeki untuk memperluas bangunan rumah mungil kami.
Wisuda, ketika hamil 2 bulan
Masa kehamilan adalah hal yang sangat LUAR BIASA. Hari-hari
kehamilan aku lewati dengan sukacita, meski banyak perubahan dalam kebiasaan
dan tingkah laku yang terjadi. Di trimester pertama aku sempat tidak
bangun-bagun dari tempat tidur. Aku juga tidak kuat untuk memasak buat anggota
keluarga di rumah, karena baunya itu lho, langsung mual dan muntah. Tetapi
alhmdulillah, suami, mertua, dan adik ipar sangat mengerti kondisiku, hingga
aku merasa diperlakukan bak ratu (huekkks ngarep :D). Kondisiku mulai normal di
trimester kedua. Aku begitu menikmati hari-hari sebagai bumil dan berusaha
semaksimal mungkin untuk menjaga dan memberikan yang terbaik untuk jabang bayi.
Semakin menyenangkan ketika usia kehamilan sudah menginjak usia 9 bulan, tak sabar rasanya untuk segera bertemu dengan si buah hati. Hampir tiap saat aku ajak dia berbicara, mengelus-ngelusnya, dan dia selalu memberikan respon dengan menendang atau menyikutku dengan gerakannya yang lincah. Aku selalu putarkan dia musik klasik, murrotal dan lain sebagainya. Aku merasa dia sangat aktif dan sehat (rutin periksa ke dokter).
My first pregnancy, 36w
Idaman persalinanku adalah homebirth dan gentlebirth. Meskipun suami melarang keras aku melahirkan di rumah, tetapi aku bersikeras hingga suami mengalah. Hari yang ku nantikan tiba, setelah 2 hari 2 malam berjuang dengan gelombang cinta yang menghantam, akhirnya si buah hati lahir. Dia hanya menangis sebentar, dan kemudian segera dilahiran ke rumah sakit karena dia kemasukan lendir-lendir sehingga sulit bernafas.
Aku hanya pasrah ketika dinyatakan bayiku meninggal. Sulit
memang menerima kenyataan, bayi yang telah ku kandung selama 9 bulan
meninggalkanku tanpa sempat aku menggendong dan menciumnya. Aku telah dipercaya
untuk mengandung dan melahirkan, tapi aku belum dipercaya untuk membesarkannya.
Tapi itulah takdir tuhan, aku yakin itu yang terbaik.
My first son, Eldan Alvaro Rafassya (Alm.)
Banyak hikmah yang ku ambil dari kejadian ini. Aku jadi
lebih termotivasi untuk lebih dekat kepada Allah dan berusaha untuk tetap
konsisten. Dan aku merasa ini teguran dari-Nya karena aku terlalu percaya diri
segala apa yang aku rencanakan selalu sesuai, padahal tanpa kehendak-Nya, semua
itu tak akan pernah terjadi. Usia 23 mendidik saya untuk lebih dewasa dalam
menyikapi setiap permasalahan yang ada, dan yang lebih penting adalah perlunya TAWAKAL
dan BERSYUKUR!!!! Tawakal dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang
diinginkan dan bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan. Bersyukurlah
more,,,more,,,and more,,,yakin Allah akan melipatgandakannya!!!!.
So, buat mba Ayu yang mau ulang tahun, semoga target dan harapan-harapan
di usia 23 tercapai, sukses di pekerjaan, sukses di bisnisnya, dan sukses dalam
mendapatkan jodohnya. Teruslah berkarya (aku salut di usia yang masih muda
sudah banyak berkarya dan berbisnis, sedangkan aku hanya ibu rumah tangga saja
hehehe).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Subhanallah Mbak, saya terharu bacanya. Kita memang tak bisa menghindar dari rencana Allah. Semoga kelak mbak akan mendapat buah hati lagi ya mbak..
BalasHapusterima kasih atas kisahnya yang super ini mbak, terima kasih sudah mau berbagi :)
Amiin YRA, sama-sama mba,,,
BalasHapussetelah saya melihat blog mba saya jadi terpacu untuk menulis, meskipun kalimat-kalimat saya amburadul hehehe,,,,:-)
sist saya bener2 sedih bacanya ketika sist harus kehilangan bayi sist yang baru lahir,,ya memang ini cobaan,,semoga Allah cepat menggantinya ...
BalasHapuskarena saya yakin sist orang yang selalu tegar dan sabar dalam menghadapi semua cobaan hidup...selama sist menjadi sahabat saya ,,saya jujur saja banyak memetik makna hidup...
sukses selalu ya sist untuk sist sendiri, suami tercinta dan anak - anak sist kelak.....
dan jangan pernah melupakan saya ,,,walaupun kelak nanti akan jarang ketemu...
hehe life must go on *ko jd iklan ya hehe
HapusAmiin YRA. Sukses buat kita semua :)