Selasa, 09 Juli 2013
Tahun Emas
Asap mengepul. Api
membesar. “Seperti meniup umur,” gumamnya.
“Cepatlah, Kakek sudah
lapar…”
“Lapar? Nenek tidak sedang
memasak. Ini hanya pengingat setengah abad pernikahan kita. Tak ada apa-apa. Hanya api dan kita berdua..”
“Anak juga tak ada. Harapan
punah, Kita benar-benar berdua”
“Setidaknya kita masih
punya langit!”
Mereka berdua memandang awan.
Angin menyibakkan uban. Bulan memudar.
Mereka bersenda-gurau. Dalam
tumpukan sampah. Di pinggir sungai.
***
63 kata (tidak termasuk judul)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Terima kasih atas partisipasi sahabat
BalasHapusSegera dicatat sebagai peserta Kontes Unggulan;Enam Puluh Tiga
Salam hangat dari Surabaya
Sama-sama pakdhe :)
HapusSalam hangat juga dari Sumedang :)
Ceritanya miris ya, mba...
BalasHapusIya, merayakan usia perkawinan 50 tahun, tanpa anak, tanpa rumah.
HapusMenyedihkan :(
Dalam keadaan seperti itu masih ada cinta kasih...salut:)
BalasHapusIya mba, hanya ada mereka berdua :(
Hapuskasihan banget, dalam situasi seperti itu cinta menguat.
BalasHapusBanyak di sekitar kita yang seperti itu, prihatin kelihatannya :(
BalasHapusijin mampirnya... salam kenal dan salam sukses...!!!
BalasHapusMakasih udah mampir,,,,
Hapussalam kenal kembali :)
itu dua manula korban castaway atau memang pecinta alam?
BalasHapusAyo tebakk,,,,,apa coba?
Hapus