Rabu, 31 Juli 2013
Dikhitbah

4 tahun silam, di sebuah bangku, di depan rumah Permai 113, kala sore hari, angin sepoi-sepoi.
Pembicaraan sudah merembet kemana-mana, soal kerjaan, soal
organisasi, soal mata kuliah, soal dosen, dan teman-teman sekelas. Di bagian
terakhir,
“ Eh, Poet lahir bulan Juli ya?
“Ko Tahu?”
“Liat di Facebook”
“Ooh, terus?”
“Biasanya kan yang ulang tahun suka diberi hadiah”
“Ooh, terus akang mau ngasih hadiah gitu?”
“Hmmmm,,kalo Poet bersedia diberi hadiah, Akang mau ngasi
sesuatu” Ku lihat mukanya semu kemerah-merahan saking malunya
mungkin.
“Ooh itu, bebas sih, yang penting ikhlas, yang namanya
hadiah itu rezeki juga kan ya, masa mau nolak”
“Benaran? Nggak akan marah?“ Mukanya berseri-seri
“Yaa hadiahnya apa dulu dong, kalo hadiahnya kecoak ya pasti
kena marah laaah” Kataku sambil mainin hp
“Emmmmm,,,,,itu, itu,,,,,Eeeeeeehhh”
“Apa? Ko kaya susah gitu? Giliran nerangin komputer dan
sastra, mulut Akang kaya nggak bisa berhenti”
“Anu, Emmm,,,gimana...
Selasa, 23 Juli 2013
Menikmati peran sebagai Ibu Rumah Tangga

Credit
Ramadhan tahun ini saya
benar-benar merasakan full sebagai
ibu rumah tangga. Meskipun menikah hampir 4 tahun, tetapi baru tahun ini saya melaksanakan
peran tersebut. Tahun-tahun sebelumnya saya ngekost, jadi sahur dan buka puasa
selalu beli makanan dari luar. Suami juga tidak rewel, selalu tersenyum
meskipun kadang-kadang sahur hanya nasi goreng.
Pelajaran pertama Ramadhan tahun
ini adalah merasakan memasak pada dini hari. Awal puasa dirasa sangat berat,
karena harus bangun pukul 02.00 WIB, beda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya
yang bisa bangun setengah empat karena tinggal beli di depan kostan. Alarm di
Hp pun harus dibuat berulang-ulang. Saya susah sih bangunnya, dalam hati selalu
berkata, “ Lima menit lagi aja,,,” Dan tidur lagi, hehe. Tapi sekarang alhamdulillah,
setelah seminggu jadi terbiasa, tak ada alarm pun, suka terbangun dengan
sendirinya.
Kebetulan suami orangnya tidak
suka makanan yang dihangatkan, jadi harus masakan baru tiap kali makan. Jadi
lumayan...
Jumat, 19 Juli 2013
Meningkatkan Kualitas Hati dan Aktualisasi Diri Pada Bulan Ramadhan

Credit
“Andai Ramadhan ini adalah bulan terakhir untuk sahabat, ceritakan 1 impian
yang ingin sekali sahabat wujudkan di bulan ini”.
Impian saya yaitu :
Ingin meningkatkan kualitas hati dan aktualisasi diri!!!!!
Terlepas dari keinginan duniawi yang bejibun,
saya rasa bila ini adalah ramadhan terakhir saya, saya ingin benar-benar menata
hati saya. Orang terdekat mengatakan akhir-akhir ini saya selalu pintar
memojokkan orang dan ada kecenderungan selalu suudzon atau negative thinking. Itu adalah penyakit hati yang sangat mengerikan karena apapun yang kita sangka bisa mempengaruhi cara kita berfikir,
cara kita bersikap dan cara kita mengambil keputusan. Pada awalnya saya tidak
terlalu menerima dikatakan suudzon, tapi menerimanya sebagai saran untuk memperbaiki
diri tentu lebih baik. Suudzon yang dikatakannya – versi saya adalah ketika ada
masalah terjadi, saya selalu menyampaikan opsi yang beragam, termasuk dengan
kemungkinan terburuknya. Mungkin di situlah yang...
Minggu, 14 Juli 2013
My 24
Alhamdulillah,,,,,,,,
Usia 24, kelipatan angka 2.
Masih diberi kesehatan, iman dan taqwa, rizki, orang-orang tersayang.
Semoga semakin bisa mendewasakan diri, menjalani hidup dengan niat benar-benar ibadah.
Semakin bisa meningkatkan kualitas hati.
Tak ada hal yang tak bisa dilakukan.
Selalu berpacu dengan waktu untuk memberikan yang terbaik bagi diri dan keluarga.
Thanks buat temen-temen yang sudah mendoakan, semoga terkabul, dan semoga kalian mendapat balasan yang pantas dari Allah SWT. Amiiin.
Thanks buat misua yang telah membangunkan tepat pukul 00.00 WIB
Tiup lilin lagi soalnya malam gak kuat ngantuk :D
Thanks buat My Friend, Dewi Anggraeni atas kue dan kadonya :)
Thanks juga buat Teh Lin yang hari itu ngajak hangout, makan-makan dan nonton film 3D. Bukannya saya yang harus traktir, tapi ini sebaliknya :D
Semoga usia 24 makin berkah, makin sehat, makin bahagia, makin lapang rizki, dan makin bisa aktualisasi diri.
Amiiin Yaa Robbal Alamiiiin.
Semoga...
Selasa, 09 Juli 2013
Tahun Emas

Asap mengepul. Api
membesar. “Seperti meniup umur,” gumamnya.
“Cepatlah, Kakek sudah
lapar…”
“Lapar? Nenek tidak sedang
memasak. Ini hanya pengingat setengah abad pernikahan kita. Tak ada apa-apa. Hanya api dan kita berdua..”
“Anak juga tak ada. Harapan
punah, Kita benar-benar berdua”
“Setidaknya kita masih
punya langit!”
Mereka berdua memandang awan.
Angin menyibakkan uban. Bulan memudar.
Mereka bersenda-gurau. Dalam
tumpukan sampah. Di pinggir sungai.
***
63 kata (tidak termasuk judul)
...
Rabu, 03 Juli 2013
Berendam Air Panas, Bikin Fresh!!!
Hari Sabtu kemarin, saya dan temen-temen semasa SMK pergi ke
Darajat. Sengaja menjadwalkan hari tersebut, sekalian reuni kecil-kecilan juga
setelah beberapa lama tidak bertemu.
Tadinya mau berangkat bareng suami, tapi ternyata dia masih
banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Ah, kasihan juga. Sudah bulat mau
bawa motor sendiri, tapi setelah dipikir-pikir kebayang capeknya, apalgi pasti
macet di jalanan karena musim liburan. Untungnya, adik bersedia ngantar,
yuhuuuuuuu!!!!
Berangkat dari rumah jam 08.30 WIB. Ternyata emang bener,
jalanan macet. Sudah lama saya tidak ke Garut, dulu jalanan pasti sepi, tapi
sekarang Ya Allah sama saja seperti jalanan Tanjungsari, banyak antrian
kendaraan,,beuuuh membuatku ingin membatalkan rencana ke Darajat. Tapi yaaaa
engga enak juga sama teman-teman yang sudah menunggu di Garut.
Ada kejadian yang bikin saya asli syok, Adik mengemudikan
motornya di 80 km/jam, dari arah berlawanan bis Jurusan Tasik – Bandung juga
sedang ngebut, cuma beberapa...
Minggu, 30 Juni 2013
Semaian Cinta Ibu

Keluarga yang harmonis
tentu menjadi idaman semua orang. Keluarga yang sangat dirindukan apabila
berjauhan, keluarga yang selalu menjadi pemicu semangat dalam mewujudkan
cita-cita, keluarga yang selalu jadi curahan hati ketika ada masalah. Saya
bahagia dengan keluarga besarku sekarang, meski banyak riak-riak gelombang yang
kapan saja dapat mengkandaskan bahtera hidup yang sudah susah payah
dipertahankan.
Ibu. Bagi saya seorang
Ibu adalah pondasi dari sebuah keluarga. Dia yang jadi penguasa ketika di
rumah, menciptakan warna-warni suasana di rumah. Ibu yang tegar dan berusaha
sekuat tenaga untuk tetap berada dalam rumah meskipun keinginan untuk pergi
begitu memuncak.
Banyak
sinetron-sinetron yang menggambarkan sosok ibu tiri jahat, yang selalu menyiksa
anak-anak tirinya, realitanya tidak semua seperti itu, seperti kasus ibu saya. Ibu sangat
mencintai anak-anak tirinya. Berbagai macam cara ia lakukan agar diterima
layaknya seorang Ibu, meski cercaan dan caci maki yang ia dapat....
Langganan:
Postingan (Atom)